Friday, May 4, 2018

Bisa Berakhir pekan Adalah Nikmat, Begini cara mensyukurinya.



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Santun weekend sahabat ku

Semoga kebahagiaan menyertai sahabat semua Aamiin 🙏



Bismillah.....

Bisa merasakan akhir pekan atau berlibur tentu menjadi pelepas segala penat setelah hampir sepekan kita beraktifitas.

Yang sedari pagi atau sebelum matahari terbit kita sudah berkemas-kemas berangkat kerja kini kita masih berselonjor sembari bercengkrama bersama keluarga atau sahabat.

Bayangan kita barangkali, nikmat hanyalah uang & makanan. Padahal kondisi waktu luang pun nikmat.
Dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh manusia. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”Ada 2 kenikmatan yg banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat & waktu senggang”. (HR. Bukhari)

Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan,

”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang memiliki 2 nikmat ini (yaitu waktu senggang & nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pd Allah atas nikmat yang diberikan. Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah. Barangsiapa yg luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu.” (Dinukil dari Fathul Bari)

Diantara bentuk syukur adalah tdk menjadikan akhir pekan sebagai ajang maksiat atau lalai dari kewajiban.


Para ulama menjelaskan bahwa seseorang dinamakan bersyukur ketika ia memenuhi 3 rukun syukur:

(1) mengakui nikmat tersebut secara batin (dalam hati),
(2) membicarakan nikmat tersebut secara zhohir (dalam lisan), dan
(3) menggunakan nikmat tersebut pada tempat-tempat yang diridhoi Allah (dengan anggota badan).

Ibnu Taimiyah menyatakan, “Syukur haruslah dijalani dengan mengakui nikmat dalam hati, dalam lisan & menggunakan nikmat tersebut dalam anggota badan.” (Majmu’ Al Fatawa)
Syukur akan terus menambah nikmat & membuat nikmat itu terus ada.

Karena Allah Ta’ala berfirman,

“Jika kalian mau bersyukur, maka Aku sungguh akan menambah nikmat bagi kalian.” (QS. Ibrahim: 7)

Ibnul Qayyim berkata, “Oleh karenanya orang yg bersyukur disebut hafizh (orang yang menjaga nikmat). Karena ia benar2 nikmat itu terus ada dan menjaganya tdk sampai hilang.

Semoga bermanfaat.


Sumber: disadur dari rumaysho.com


No comments:

Post a Comment